ambil yang baik dan jadilah diri sendiri

Hidup ini harus super sabar, ikelas dan rendah hati. Berserh lah hidup dan masa depan. Sakit pun tetap harus bisa melakulan itu semua walopun di lakukan sendiri daj harus semangat. dikutip beberapa kali oleh penulis Injil Matius, Markus, dan Lukas. Para penulis Injil mengutipnya dalam rangka menjelaskan hubungan Daud dan Mesias. Selain mengutip, penulis Injil tersebut memperlihatkan bahwa Yesuslah yang mengutip kembali kata-kata Daud untuk menjelaskan identitas diri-Nya kepada orang-orang Farisi. berbicara tentang Mesias yang dinubuatkan dan dijanjikan oleh Allah bagi manusia. Gambaran yang Daud berikan masih bersifat bayang-bayang pada masa yang akan datang. Saat Yesus mengutip bagian ini, figur Mesias tersebut dikenakan kepada diri-Nya yang adalah Anak Manusia. Dalam PB, berkali-kali disebutkan bahwa Anak Manusia sebagai orang yang duduk di sebelah kanan Allah yang mahakuasa. Bahkan Allah bersumpah bahwa Ia tidak menyesal mengangkat Anak Manusia sebagai Imam Besar Agung menurut aturan Melkisedek. Ketika Allah bersumpah, maka sumpah itu jangan dipahami sekadar pemenuhan janji yang mengikat, tetapi juga dilihat sebagai meterai yang mengesahkan sumpah tersebut. Sebab itu, menanti pemenuhan sebuah janji bukan hal yang mudah, apalagi pemenuhan janji Tuhan. Masalahnya, kita terkadang menilai pemenuhannya tersebut berdasarkan keinginan kita belaka. Hal inilah yang dilakukan oleh para agamawan Yahudi, yaitu mendikte apa dan bagaimana yang harus dilakukan oleh seorang Mesias. Yang terjadi adalah kebutaan rohani karena Mesias yang ditunggu-tunggu ada di hadapan mereka, namun mereka sama sekali tidak melihatnya. Cepat atau lambat janji Allah pasti digenapi. Dalam janji-Nya, kita menemukan harapan dan kekuatan untuk teguh menjalani kehidupan, sekalipun dihadang oleh berbagai persoalan. Apa pun masalahnya, hendaknya kita tidak putus asa terhadap janji Allah. Jangan biarkan kesulitan menjadi hambatan bagi kita membuktikan terwujudnya janji-Nya dalam kehidupan kita. Tuhan berfirman ujilah segala sesuatu dan peganglah yang baik. Artinya bukan membabi buta mengambil apapun yang kita mau, melainkan teliti menguji segala sesuatu. Bukan asal menyamakan diri dengan sesuatu tanpa menimbang moralitas nya, melainkan bersikap keritis dan cermat menakar apakah sesuatu itu dapat dipertangung jawab kan, lalu tolak yang jahat sengan tegas ambil yang baik jika ada, dan jadilah diri sendiri dengan kejadian yang di alami dalam hidup ini. Tetap sabar,ikelas dan berserah terhadap tuhan. RSK. Prk. Sel. 12 september 2017 jam 10:15 saptu 9 - sel 12. 24 jam diatas ranjang di atasi sendiri  tuhan selalu bantu amin.